Review Kinerja UNVR 2021-Q3


PT Unilever Indonesia Tbk (IDX UNVR) telah mengeluarkan laporan keuangan 2021 kuartal ketiga. Pada saat artikel ini dibuat, Penulis menggunakan harga saham 4.200 per lembar saham.

Berikut link perusahaan UNVR : Unilever Indonesia Homepage | Unilever

Logo Unilever (Sumber : Unilever Indonesia Homepage | Unilever)

Untuk mempercepat dalam review emiten, penulisa sarankan untuk mempelajari Materi Publik Ekspose. Berikut link Dokumen Penyampaian Materi Publik Ekspose UNVR tahun 2021. Terdapat beberapa point yang penulis ambil dari materi tersebut :

Materi Publik Expose Perseroan

Beberapa fakta mengenai UNVR

1. 5.000 karyawan di seluruh Indonesia
2. 9 pabrik telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia
3. 87 tahun komitmen untuk tumbuh bersama Indonesia
4. 43 merek dengan 1.000 SKU untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Materi Publik Expose Perseroan

Statement perseroan tentang Pemimpin Pasar di 12 dari 14 kategori dimana Unilever beroperasi

Setidaknya 1 produk Unilever ada di setiap rumah tangga Indonesia.

Terdapat 43 brand yang tersebar di seluruh dunia. 

Produk

Segmentasi produk dari UNVR terdapat 2 jenis pendapatan :
1. Kebutuhan Rumah Tangga dan Perawatan Tubuh
2. Makanan dan Minuman

Pemegang Saham

Berdasarkan Laporan Bulanan Kepemilikan Saham Emiten atau Perusahaan Publik yang dikeluarkan oleh PT Sharestar Indonesia untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021 bahwa Jumlah Pemegang Saham dibawah 5% terdapat 155.016 atau setara 15,01% investor individu maupun institusi.
Sedangkan pada bagian Laporan Kepemilikan Saham – Direksi & Komisaris terdapat 2 orang, yaitu :
  1. Hernie Raharja menjabat sebagai Direktur Foods & Refreshment dengan kepemilikan 62.670 lembar saham senilai Rp 263.214.000
  2. Willy Saelan menjabat sebagai Direktur Human Resources dengan kepemilikan 2.385 lembar saham senilai Rp 10.017.000

Hasil laporan kepemilikan saham tersebut dapat saya lihat bahwa hanya 2 direksi yang memiliki saham dengan nilai kepemilikan yang menurut penulis kecil.

Kinerja Perseroan

Pendapatan perseroan pada 2021-Q3 sebesar 30 triliun rupiah. Hal tersebut mengalami penurunan sebesar 7,5% disbanding 2020-Q3 yang sebesar 32,4 triliun rupiah. Penulis melihat bahwa penurunan pendapatan tidak baik untuk perseroan.
Segmentasi pendapatan paling besar yaitu Kebutuhan Rumah Tangga dan Perawatan Tubuh yang menyumbang 67% terhadap pendapatan. Segmen Makanan dan Minuman menyumbang 33% terhadap pendapatan.
Secara bisnis, UNVR sangat baik. Hal ini tercermin dari Gross Profit Margin (GPM) 50%, Operating Profit Margin (OPM) 19% dan Nett Profit Margin (NPM) 15%. Untuk Laba Bruto perseroan mampu membukukan 15 triliun, Hal tersebut senilai 50% dari pendapatan. Laba Usaha perseroan senilai 5,8 triliun, hal tersebut senilai 19%. Sedangkan untuk Laba Tahun Berjalan senilai 4,3 triliun, hal tersebut setara 15% dari pendapatan.
Laba bersih per lembar saham UNVR sebesar 115 rupiah.
Return on Equity dari perseroan sebesar 82,21%. Hal tersebut menunjukan bahwa managemen sangat kompeten dalam mengelola sumber daya perseroan.
Kinerja Perseroan (Sumber : Data diolah Laporan Keuangan 2021-Q3)

Arus Kas

Arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi mampu tercatat 5,2 triliun, hal tersebut mengalami penurunan dari periode sebelumnya sebesar 5,7 triliun. Secara arus kas operasi, hal tersebut bertanda baik, bahwa perusahaan mampu mengelola arus kas dengan maksimal meskipun terdapat penurunan.
Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi sebesar – 415,1 miliar. Porsi terbesar pada Perolehan Aset Tetap senilai - 312,7 miliar, sedangkan asset takberwujud senilai - 101,5 miliar.
Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan sebesar – 5,1 triliun. Hal ini tentunya merupakan posisi yang baik karena UNVR lebih banyak membayar utang maupun pembayaran dividen.

Neraca Keuangan

Total Aset yang dimiliki perseroan sebesar 20,2 triliun mengalami penurunan sebesar 327 miliar (-1,6%). Pada akun Jumlah Aset Lancar mengalami penurunan yang awalnya 8,8 triliun menjadi 8,7 triliun. Sedangkan untuk Jumlah Aset Tidak Lancar mengalami penurunan dari  11,70 triliun menjadi 11,44 triliun. Hal tersebut tidak baik karena Jumlah Aset Tidak tetap mengalami penurunan.
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek perseroan sebesar 12,4 triliun sedangkan liabilitas jangka Panjang sebesar 2,4 triliun. Sehingga Jumlah Liabilitas sebesar 14,8 triliun.
DER                    = 279,3%
Cash Ratio         = 4%
Quick Rasio       = 50%
Current Rasio    = 70%
Rasio DER mencapai 279,3% karena porsi terbesar pada utang usaha. Itu artinya perseroan memiliki perputaran uang yang cepat. Jumlah liabilitas jangka pendek mempunyai kontribusi sebanyak 84%, sedangkan jumlah liabilitas jangka Panjang hanya berkontribusi 16%. Pada Liabilitas jangka Panjang pun tidak terdapat Pinjaman Bank. Ini merupakan emiten yang bagus. Pinjaman bank hanya ada di Liabilitas jangka pendek yang hanya senilai 1,9 triliun. Relatif kecil bagi UNVR yang mempunyai Piutang usaha pihak ketiga sebesar 4,8 triliun. Itu artinya managemen dengan mudah mampu untuk melunasi pinjaman bank tersebut.

Rasio Keuangan

EPS = 114,78
PER = 37x
PBV = 30,08x
ROE = 82,21%
DY = 2% (hanya dividen interim tahun buku 2021)
DER = 279,3%

Harga Wajar UNVR

PBV di angka 30x sudah termasuk mahal bagi suatu emiten. Perhitungan harga wajar saham dengan metode Benjamin Graham pun terlampau mahal. Nilai intrinsik hanya 1.202 sedangkan harga saat 4.200

Apakah saya tertarik investasi di UNVR ?

UNVR merupakan emiten yang bagus tetapi saya tidak tertarik karena memang sudah terlalu mahal.

Disclaimer : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi jual atau beli. Tulisan ini bersifat untuk berbagi sudut pandang penulis pribadi. Lakukan riset sendiri sebelum memutuskan untuk menjual atau membeli saham

Komentar