Review Kinerja KAYU 2022-Q2

Review Berdasarkan Public Expose :

  1. Saat tulisan ini dibuat, market kapitalisasi KAYU sebesar Rp 33,250 miliar
  2. Ekspor kayu balok tahun 2021 mencapai 51 kontainer = 1.030 m3 = Rp 5,06 miliar
  3. Pembeli 90% india dan Nepal, 10% domestic
  4. Penjualan di tahun 2021 menurun tajam
  5. GPM tahun 2021 minus
  6. Jumlah asset Rp 106 miliar
  7. Ekuitas Rp 78 miliar
  8. Fokus pembeli di negara India
  9. Penjualan 2021 = 5 miliar
  10. Target Penjualan 2022    = 114,6 miliar
  11. Realisasi Q2 2022 = 10,5 miliar
  12. Target 2023 = 137,5 miliar
  13. Target perusahaan masih terlalu tinggi, sepertinya tidak tercapai
  14. Perseroan kesulitan dalam pemenuhan bahan baku, sehingga pasar domestic belum difokuskan
  15. Perseroan berencana mengakuisisi sebuah perusahaan forwarding dengan nilai akuisisi masih memenuhi unsur kewajaran dan masuk akal
  16. Perseroan masih fokus di industry perdagangan kayu

Review Berdasarkan Laporan Keuangan

  1. Penjualan = 10,5 miliar
  2. Laba Bruto = 1,7 miliar
  3. GPM = 16,6%
  4. OPM = 1,8%
  5. NPM = 5,0%
  6. Pendapatan lain-lain sebesar Rp 915 juta berasal dari :
    1. Penjualan barang sisa = 350 juta
    2. Bunga atas piutang = 437 juta
      1. Perseroan memberi piutang kepada nanang sumartono hadiwijojo (direktur utama) dengan bunga 10% sebesar 10,1 miliar (Ini merupakan hal aneh)
    3. Sewa = 120 juta
  7. Usia listing di IDX = 3,19 tahun
  8. Jumlah karyawan = 13
  9. Gaji karyawan = 485 juta

Strength

  1. Mampu melakukan ekspor ke luar negeri (terumata ke India dan Nepal)
  2. Kepemilikan masyarakat sebesar 22%
  3. Perseroan telah tersertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu/SVLK

Weakness

  1. Pembeli yang dominan ke india
  2. Penjualan kepada pembeli melebihi 20% (terhadap 3 perusahaan)
  3. Jika kehilangan pembeli, akan terasa dampaknya
  4. Pembelian bahan baku hanya 2 pihak, jika terjadi kenaikan harga bahan baku, akan terasa beban pokok penjualan

Opportunities

  1. Penjualan dapat di scalable ke negera lain
  2. Kemampuan penjualan perseroan dapat diacungi jempol, karena dapat melakukan expor
  3. Upgrade hasil olahan produk ke high end sehingga mempertebal profitabilitas
  4. Indonesia berkontribusi 1,5% di pasar dunia

Treats

  1. Biaya angkutan container yang naik
  2. Hubungan internasional Indonesia – India harus dijaga
  3. Indeks harga jual kayu balok
  4. Penjualan ke negara india bisa jadi karena Direktur Pemasaran & Operasional berkewarganegaraan India. Kalau kehilangan maka keberlangsungan usaha perseroan dapat terancam



Disclaimer On !


Komentar